Pernahkah Anda merasa otak tidak bisa berfungsi hingga pekerjaan yang sebenarnya mudah tidak bisa terselesaikan? Atau bahkan merasa seolah tidak sadar dan semua yang terjadi seperti mimpi? Jika iya, maka bisa jadi Anda mengalami kelelahan kognitif.
Kelelahan kognitif merupakan kelelahan mental yang terjadi ketika seseorang harus bekerja dengan pikiran untuk waktu yang lama. Sebut saja menulis artikel, menentukan jadwal, melakukan penelitian, dan membaca buku.
Menurut psikolog klinis di University of Surrey, Dr Catherine Huckle, tuntutan pada pemikiran yang berlangsung dalam jangka waktu panjang membuat seseorang kurang mampu mengabaikan gangguan. Akibatnya pikiran menjadi kurang fleksibel dan dibutuhkan waktu lama untuk mengatasinya,
Sama seperti otot yang lelah jika kita berlari selama berjam-jam, otak juga berjuang untuk terus berjalan jika pekerjaan menjadi terlalu banyak sedangkan waktu yang diberikan cukup singkat. Belum lagi jika ada tekanan untuk melakukan pekerjaan dan tidak ada waktu untuk bersantai,” jelas Dr Catherine seperti yang dikutip Okezone dari Metro.
Meskipun otak bekerja setiap saat, namun dia tetap perlu waktu untuk rileks, ketika pekerjaan terasa tidak begitu berat. Sementara itu, ada berbagai teori tentang penyebab kelelahan kognitif. Peneliti mengatakan, kelelahan kognitif terjadi karena berkurangnya energi lantaran tubuh tidak cukup beristirahat.
Tapi, beberapa mengatakan tergantung waktu menyelesaikan tugas turut berpengaruh. Kemudian karena adanya preferensi untuk melakukan hal lain. Contoh, di saat pekerjaan harus diselesaikan, yang dipikirkan hanyalah beristirahat dengan begitu malah membuat otak menjadi mandek.
Akan tetapi, yang menarik adalah kelelahan kognitif tidak membuat seseorang menjadi mengantuk. Sebab, ketika ada tugas yang menuntut untuk diselesaikan, tubuh akan menjaga semua sistem untuk menyala sehingga rasa kantuk itu hilang.
Padahal, saat terjadi kelelahan kognitif akan terjadi kelumpuhan otak yang membuat pekerjaan sulit selesai. Kelelahan kognitif juga dapat diperburuk dengan adanya perbandingan.
“Saat kita melihat orang lain berhasil melakukan pekerjaan yang sama, kita merasa harus melakukan hal yang sama, namun pada kenyataannya, ada faktor-faktor tersembunyi yang memengaruhi kapasitas untuk menangani beban kognitif kita. Belum lagi perbedaan individu dan kapasitas yang dipengaruhi oleh sejumlah kondisi neurologis," kata Dr Catherine.
Lantas, bagaimana cara untuk mengatasi kelelahan kognitif? Pertama, adalah mengenali jika kelelahan kognitif itu nyata dan valid. Jangan biarkan perasaan gagal untuk menyelesaikan pekerjaan menguasai diri Anda. Luangkanlah waktu untuk bersantai sepenuhnya sehingga menghentikan pikiran untuk bekerja keras.
Selanjutnya, evaluasi kembali gaya hidup yang menyangkut produktivitas dan kesibukan dengan mengurangi sedikit beban kognitif. Strateginya mungkin mengurangi jumlah tugas yang ingin dicapai, meningkatkan jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, atau menurunkan standar.
Selain itu, buat perencanaan dan penjadwalan tugas, mendelegasikan tugas kepada orang lain jika memungkinkan, dan mengerjakan tugas sesuai kapasitas. Cara itu dapat membuat semuanya lebih terkendali. Jangan lupa untuk tidur dan makan dengan baik, mengungkapkan perasaan, dan meminta bantuan ketika membutuhkannya,” pungkas Dr Catherine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar